Sambut Tegal sebagai Kota Wisata, 3 Lembaga Selenggarakan Kompetisi House Keeping

    Sambut Tegal sebagai Kota Wisata, 3 Lembaga Selenggarakan Kompetisi House Keeping
    Walikota Tegal H. Dedy Yon Supriyono, SE, MM jajal kasur yang telah rapi oleh peserta Making Bed and Towel Competition yang berlangsung di Auditotorium, Universitas Pancasakti, Kota Tegal, (Senin, 21/2/2022. Foto : Anis Yahya)

    Tegal - Gagasan pemerintah Kota Tegal terutama yang dilontarkan Walikota Tegal H. Dedy Yon Supriyono, mengubah wajah Kota Tegal menjadi kota wisata, terus mendapatkan respon dari berbagai kalangan.

    Tiga lembaga berkolaborasi menyelenggarakan sebuah kompetisi dibidang hospitality khususnya dalam penataan sumber daya house keeper terutama making bed and towel dalam dunia hospitality atau perhotelan, bertempat di auditorium Universitas Pancasakti, Kota Tegal, (Senin, 22/2/2022)

    Ketiga lembaga tersebut diantaranya yakni Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Tegal, dua dari pihak swasta yaitu Politeknik Trisila Dharma dan Badan Pengurus Pusat (BPP) Indonesia House Keepers Association (IHKA).

    Dalam sambutannya, Wali Kota Tegal menyampaikan bahwa kompetisi ini bisa meningkatkan motivasi SDM di Bidang Perhotelan.

    “Saya mengucapkan selamat datang di Kota Tegal kepada peserta making bed and towel art competititon yang berasal dari luar Kota Tegal. Saya juga menyambut baik kegiatan hari ini, sebab kompetisi untuk memotivasi peningkatan SDM bidang perhotelan, " ujar Dedy Yon.

    "Khususnya bagi calon - calon houskeeping, baik dari  SMK/LPK/ maupun Poltek perhotelan baik yang datang dari daerah-daerah Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta, ” ucap Wali Kota.

    Ia juga menjelaskan bahwa kemampuan seorang housekeeping sebetulnya bukan hanya untuk kepentingan di bidang tourism saja, tetapi juga bidang lain sangat memerlukan skill penata tempat tidur seperti keperluan penataan ruang tidur di rumah sakit dan kapal pesiar.

    Bahkan katanya, bagi dunia perhotelan bisa memetik manfaat dari kompetisi ini untuk melihat standar penataan tempat tidur yang mutakhir dan unik.

    Dapat juga menjadi referensi terhadap potensi housekkeping muda yang memiliki skill tinggi, tidak hanya cekatan menata tempat tidur, menjaga keindahan dan kerapiannya saja, yang terpenting seorang room boy selalu membangun inovasi dan hal baru. Dirinya juga berharap tidak menganggap sepele kenyamanan tempat tidur hotel, bagi kenyamanan konsumen agar tetap menjadi langanannya.

    “Saya minta pergunakan kesempatan ini. Diharapkan setelah selesai perlombaan ini dapat menambah pengetahuan bagi peserta dan semoga dapat dipetik dan diaplikasikan di dunia industri perhotelan, ” jelas Wali Kota.

    Kepala Disnakerin, R. Heru Setyawan, S.IP mengatakan kepada Jurnalis Indonesia Satu bahwa acara tersebut melibatkan banyak peserta dan hingga hari ajang kompetisi diikuti 72 peserta dengan 3 juri yang berpengalaman dan sudah mempunyai kompetensi dibidangnya.

    "Acara making bed and towel art. Saya dari disnakerin mensupport yang diadakan oleh IHKA dan Politeknik Trisila Dharma karena kami bertiga mengadakan pelatihan perhotelan dan sekaligus mencoba kompetensi dari siswa-siswa peserta yang mengikuti pelatihan dan ini pesertanya dari banyak tempat aangat lumayan meningkatkan kompetensi dari para pekerja di perhotelan, " ujar Heru.

    Menurutnya sebetulnya ada 80 peserta dan yang fix hadir 72 peserta untuk kategori pendidikan dan industri. Pendidikan itu mulai dari SMK, Poltek dan kalau industri itu dari perhotelan, " kata Heru.

    Sementara itu Asmungi Al Manan selaku Sekjen IHKA dan ketua panitia juga menyampaikan hal senada seperti yang disampaikan oleh Wali Kota bahwa kompetisi ini bisa meningkatkan motivasi SDM di Bidang Perhotelan.

    “Dengan adanya kompetisi ini diharapkan akan meningkatkan motivasi dan wawasan para peserta making bed and towel art competititon (menata bed tidur dan menghias handuk) menjadi lebih baik lagi, ” ucap Asmungi.

    Sementara tentang teknis penilaian, menurut Wakil Ketua BPP IHKA, Agus Imron yang juga seorang Assesor dan menjadi salah satu juri kepada Jurnalis Indonesia Satu meegatakan bahwa penilaian dalam kompetisi tersebut meliputi beberapa hal.

    "Dalam bekerja tidak terlalu tergesa-gesa, kerapian, keindahan, bagaimana melempar bed termasuk kebersihan tangannya, kerapian rambut, body language, intinya rapi dan enak dipandang, " ujar Agus Imron. (Anis Yahya)

    House Keeping Perhotelan Kota Tegal IHKA Dianakerin
    Anis Yahya

    Anis Yahya

    Artikel Sebelumnya

    Wakil Walikota Tegal Masuk Daftar Orang...

    Artikel Berikutnya

    Polda Jateng Ungkap Pemalsuan Minyak Goreng...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Desa Tulung Klaten Gelar Upacara Penutupan Karya Bakti Mandiri Klaten Bersinar (KBMKB) Ke-XXVI
    Arahan Dari Kepala Biro BMN Pengadaan Pra Dipa, Rutan Kudus Ikuti Secara Virtual

    Ikuti Kami